curuglumbung #desabener #kecamatanbener #purworejoSuasana desa di kecamatan bener, terutama di sekitar Curug lumbung di desa Karang Sari Kecamatan Bener Pur
Kecamatandi Purworejo – Purworejo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan ibukotanya Purworejo. Kabupaten ini di bagi dalam 16 kecamatan, di mana setiap kecamatan dibagi lagi menjadi 469 pemerintahan desa dan 25 kelurahan. Purworejo adalah bagian dari dataran aluvium di Jawa Tengah bagian selatan, dengan batasnya sebelah selatan
Konfliklahan di desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, ikut menyoroti batu andesit. Jenis batuan ini mengundang rasa penasaran publik mengenai asal usul dan kegunaannya. Jenis batuan ini mengundang rasa
Bisniscom, SOLO - Kelestarian batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tengah terancam.Guna mendukung pembangunan Bendungan Bener di Purworejo, batu andesit tersebut rencananya akan ditambang dengan sistem quary. Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air Balai Besar Wilayah Sungai Serayu
. Puluhan warga yang tanahnya terdampak pembangunan proyek Bendungan Bener mendapatkan uang ganti rugi UGR. Kabar terbaru warga yang terdampak mengurus uang di Bank Rakyat Indonesia BRI Cabang Purworejo, Jawa Tengah. Proses pembayaran UGR tanah terdampak proyek Bendungan Bener yang menyasar 45 bidang milik 43 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, di Aula Kantor BRI Cabang Purworejo, Senin 05/06/2023. Rukmini Siang itu, Senin 6/5/2023, 43 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Mereka mendapatkan UGR senilai total Rp13,8 miliar dari meter persegi lahan yang akan dijadikan tambang terbuka kuari batu andesit untuk pembangunan Proyek Bendungan Bener. Selain warga Desa Wadas, pembayaran UGR juga dibayarkan untuk tanah milik warga yang sebelumnya melakukan gugatan hingga menjalani penyelesaian masalah hukum PMH. Adapun pembayaran UGR untuk PMH senilai Rp2,03 miliar itu menyasar 17 bidang tanah milik 15 orang dengan luas meter persegi. Salah satu warga yang mendapat UGR untuk tanah PMH itu adalah Ismail, warga Desa Nglaris, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Berbeda dengan warga Desa Wadas yang mendapat UGR bernilai puluhan juta hingga miliaran rupiah, Ismail justru mendapat UGR tidak genap Rp200 ribu. Pria berusia 49 tahun itu hanya mendapat UGR sebesar dari tanahnya seluas 2 meter persegi yang terkena dampak pembangunan proyek Bendungan Bener. "Ya ini cuma dapat sedikit, kurang dari Rp200 ribu karena yang kena cuma 2 meter," katanya di sela acara pembayaran UGR, Senin 5/6/2023. Kendati demikin, ia tetap menerima uang itu dengan senyuman. Ia bahkan berceloteh akan menggunakan uang tersebut untuk beli mie ayam dan jajanan lain. "Ya sebenarnya mau minta kontan dulu tapi sama BPN tidak boleh. Jadi harus ke sini ambil sendiri. Sebenarnya bingung juga mau buat apa karena cuma segitu. Mungkin buat beli mie ayam atau jajan dan ongkos bolak-balik, tapi kayaknya malah tombok," ujarnya sambil tertawa. Selain Ismail, UGR juga diterima oleh Sarmugi, warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pria berusia 60 tahun itu mendapatkan UGR senilai Rp18 juta dari lahan miliknya seluas 24 meter yang terdampak proyek Bendungan Bener.
- Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tengah menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya ratusan polisi dengan senjata lengkap disebut datang ke desa tersebut pada Selasa 8 Februari 2022 kemarin. Datangnya ratusan polisis pada desa tersebut erat kaitannya dengan proyek besar yang ada. Melansir dari proyek yang ada di desa sehingga timbul persoalan pihak polisi datang adalah proyek Waduk Bener. • Berita Desa Wadas Kecamatan Bener Purworejo Puluhan Warga Ditangkap Polisi & Listrik Dimatikan Waduk Bener atau Bendungan Bener adalah waduk yang berada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bendungan ini direncanakan akan mengairi lahan sawah seluas hektare. Hal ini sesuai dengan program pemerintah untuk memperbanyak waduk guna mendukung proyek ketahanan pangan. Selain itu, dengan keberadaan Waduk Bener diharapkan dapat mengurangi debit banjir sebesar 210 meter kubik per detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6 MW. Sumber air Waduk Bener berasal dari Sungai Bogowonto, salah satu sungai besar di Jawa Tengah. Nama Waduk Bener sendiri diambil dari lokasinya yang berada di Kecamatan Bener, Purworejo. Proyek ini berada sejauh sekitar 8,5 kilometer dari pusat kota Purworejo. Bendungan Bener merupakan proyek yang didanai langsung APBN lewat Kementerian PUPR. Pemilik proyek ini adalah Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak yang berada di bawah Ditjen Sumber Daya Air PUPR. Proyek Waduk Bener digarap secara keroyokan oleh tiga BUMN karya yakni PT Brantas Abipraya Persero, PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk, dan PT Waskita Karya Persero Tbk.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini PURWOREJO - Suasana Aula Kantor BRI Cabang Purworejo pada Senin 5/6/2023 siang tampak ramai. Sebab, puluhan warga yang tanahnya terdampak pembangunan proyek Bendungan Bener mendapatkan uang ganti rugi UGR kala itu. Kegiatan itu diikuti oleh 43 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Mereka mendapatkan UGR senilai total Rp13,8 miliar dari meter persegi lahan yang akan dijadikan tambang terbuka kuari batu andesit untuk pembangunan Proyek Bendungan Bener. Baca juga Transfer Liga Inggris Caicedo dan Arsenal Sudah Deal, Tapi Chelsea Datang Bawa Uang Lebih Banyak Selain warga Desa Wadas, pembayaran UGR juga dibayarkan untuk tanah milik warga yang sebelumnya melakukan gugatan hingga menjalani penyelesaian masalah hukum PMH. Adapun pembayaran UGR untuk PMH senilai Rp2,03 miliar itu menyasar 17 bidang tanah milik 15 orang dengan luas meter persegi. Salah satu warga yang mendapat UGR untuk tanah PMH itu adalah Ismail, warga Desa Nglaris, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Berbeda dengan warga Desa Wadas yang mendapat UGR bernilai puluhan juta hingga miliaran rupiah, Ismail justru mendapat UGR tidak genap Rp200 ribu. Pria berusia 49 tahun itu hanya mendapat UGR sebesar dari tanahnya seluas 2 meter persegi yang terkena dampak pembangunan proyek Bendungan Bener. "Ya ini cuma dapat sedikit, kurang dari Rp200 ribu karena yang kena cuma 2 meter," katanya di sela acara pembayaran UGR, Senin 5/6/2023. Kendati demikin, ia tetap menerima uang itu dengan senyuman. Ia bahkan berceloteh akan menggunakan uang tersebut untuk beli mie ayam dan jajanan lain. "Ya sebenarnya mau minta kontan dulu tapi sama BPN tidak boleh. Jadi harus ke sini ambil sendiri. Sebenarnya bingung juga mau buat apa karena cuma segitu. Mungkin buat beli mie ayam atau jajan dan ongkos bolak-balik, tapi kayaknya malah tombok," ujarnya sambil tertawa. Selain Ismail, UGR juga diterima oleh Sarmugi, warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pria berusia 60 tahun itu mendapatkan UGR senilai Rp18 juta dari lahan miliknya seluas 24 meter yang terdampak proyek Bendungan Bener.
PURWOREJO - Ratusan warga terdampak Proyek Strategis Nasional PSN Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Jateng. Sejumlah warga mendapat uang ganti rugi ratusan juta hingga miliaran rupiah. Namun, ternyata ada satu warga yang hanya mendapatkan ganti rugi kurang dari Rp Baca juga BPN Purworejo Ungkap Kenapa Asiyah Cuma Dapat Ganti Rugi Bendungan Bener Sebesar Rp 97 Ribu Warga tersebut adalah Ismail 49, warga Desa Nglaris, Kecamatan Bener, Purworejo. Ismail diketahui hanya mendapat uang ganti rugi UGR sebesar Rp Warga Purworejo menerima ganti rugi lahan kurang dari Rp BPN Purworejo Ia menerima uang tersebut untuk lahannya seluas 2 meter persegi yang terdampak pembangunan bendungan. "Cuma dapat UGR kurang dari Rp karena cuma 2 meter yang terdampak," kata Ismail pada Senin 5/6/2023. Ismail menerima uang tersebut di Kantor Cabang BRI Purworejo bersama ratusan warga lainnya. Meski hanya kurang dari Rp Ismail harus datang ke kantor BRI untuk melakukan penyerahan secara simbolis. Ismail menyebutkan, dia pernah meminta uang ganti rugi itu secara kontan. Namun, tidak diberikan lantaran sesuai aturan harus melalui Bank BRI setempat. "Ya pernah mau diminta kontan dulu, tapi enggak boleh. Ya udah datang ke sini Bank BRI untuk ambil," kata Ismail. Meski hanya sedikit, Ismail tetap menerima uang itu dengan bersyukur.
desa di kecamatan bener purworejo